Membersihkan air limbah menggunakan sinar matahari. Menurut laporan yang dimuat di jurnal Biomicrofluidics, diterbitkan oleh American Institute of Physics, sebuah sistem yang mengombinasikan dua teknologi yang berbeda telah ditemukan.
Sistem itu akan memecah polutan menggunakan sumber energi paling murah yang ada di dunia, yakni sinar matahari. Caranya, microfuidics – mentransportasikan air melalui kanal-kanal kecil – dan photocatalyisis – menggunakan cahaya untuk memecah ketidakmurnian – digabungkan dengan metode optofluidics.
“Selama ini kedua teknologi tersebut telah dikembangkan secara paralel, akan tetapi baru sedikit upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan sinergi di antara keduanya,” kata Xuming Zhang, peneliti dari Hong Kong Polytechnic University, seperti dikutip dari ScienceDaily. Dari pengujian, kata Zhang, terlihat ada peningkatan secara dramatis dari sisi efisiensi photocatalyst.
Pada uji coba, peneliti membuat reaktor microfluidic atau microreactor yang terdiri dari tabung persegi panjang yang memiliki dua pelat kaca yang dilapisi oleh titanium dioxide yang merupakan bahan aktif pada krim pelindung kulit dari sinar matahari. Ketika terkena sinar matahari, lapisan itu melepaskan elektron yang bereaksi dengan polutan di air dan kemudian memecah mereka menjadi zat yang tidak berbahaya. Ini merupakan bagian photocatalysis dari proses tersebut.
Kawasan permukaan tinggi di microreactor meningkatkan kemampuan catalyst itu untuk menangkap sinar matahari. Meski jarak di antara pelat itu kecil, Zhang berencana untuk memperlebar dimensi persegi panjang tersebut menjadi dua meter. “Uji coba skala kecil ini telah membuktikan konsep yang kami buat akan tetapi kami juga akan memperbesar skala reaktor itu hingga dapat mengalirkan 1.000 liter air per jam,” ucapnya.
Jika reaktor yang lebih besar terbukti efektif, kata Zhang, sejumlah perangkat yang disusun secara paralel bisa digunakan untuk menangani pembersihan air di instalasi industri.(vivanews)
No comments:
Post a Comment